Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Sunday 23 December 2012

Terpuruk

Terlahir dari dua bersaudara dan saya sebagai anak pertama dan adik perempuan saya. Setelah dari SMA saya melanjutkan sebuah lembaga kursus selama satu tahun, sebelum lulus dari lembaga tersebut saya sudah di terima kerja disuatu perusahaan advertising dikota saya, waktu silih berganti saya sangat senang bekerja diperusahaan tersebut, walaupun saya berada diposisi belakang, hingga pada suatu ketika salah seorang saudara saya menawarkan pekerjaan yang bisa dibilang menggiurkan untuk lulusan baru seperti saya, dan kedua orang tua saya menyetujui hal tersebut dan mendukung saya untuk bekerja bersama saudara saya disalah satu instansi pemerintahan walau statusnya bisa dibilang belum jelas keberadaannya.

Akhirnya pada suatu ketika saya mengutarakan pengunduran diri saya diperusahaan saat saya bekerja sebelumnya, walau berat meninggalkan itu semua saya akhirnya mengatakan pengunduran diri saya di perusahaan tersebut, tapi sebelum saya keluar dari tempat saya kerja saya harus menyelesaikan tanggungan saya di perusahaan tersebut yakni melatih orang baru agar bisa menguasai apa yang saya kerjakan sebelumnya. Pada saat itu pula saya sudah bekerja di tempat saya yang baru, jadi pagi hari saya bekerja di tempat yang baru dan sore hari saya bekerja di perusahaan yang lama. Rasa lelah dan rasa capek begitu terasa selama saya bekerja siang dan malam, selain dari perjalanan yang amat jauh juga emosi yang terkuras dari semua hal itu.

Awal bulan akhirnya saya resmi lepas dari perusahaan saya yang lama dan bisa konsisten di tugas saya yang baru, namun disinilah batin saya sangat sakit, dan begitu menguras emosi. Dalam hati saya menangis meratapi ini semua, mungkin pekerjaan ini banyak orang yang ingin dan amat banyak yang ingin join dalam ini semua, tapi ini kesalahan, dan ini kesalahan yang amat fatal yang pernah saya jalani.

Satu minggu pertama dan bulan bulan pertama saya merasa menjadi orang yang dikucilkan, saya masuk berbarengan dengan rekan saya yang mungkin bisa membimbing saya, namun apa yang terjadi teman yang seharusnya bisa saya andalkan namun dia malah secara gak langsung mungkin bisa dibilang mengitimdasi saya. Saya sendiri tipe orang yang jarang banget ngomong apalagi bersosialisasi dengan orang lain namun sikap rekan rekan kerja saya yang memperlakukan saya seolah olah saya orang baru dan ah entahlah gimana bilangnya.

Hari hari berlalu, sering ribut, dapet marah, teriak teriak dijalanan, akh itu makanan sehari hari, untuk urusan penghasilan jelas gak usah di tanyakan lagi, karena kita mengabdi, ketidak jelasan status selama beberapa tahun ini membuat saya mulai muak, rasa tertekan saya menghadapi rekan rekan saya, dan masih banyak lagi yang mungkin belum bisa terluapkan lewat kata. Bekerja dalam suasana yang menyebalkan sungguh tidak enak, dan itu berlangsung selama kurang lebih 2 tahun an, sungguh rasa kecewa, rasa ragu, semuanya bercampur aduk menjadi satu.

Dalam keburukan ada juga sisi baiknya, disana secara gak langsung juga saya juga belajar bagaiman cara berkomunikasi dengan orang lain, walau sebenarnya saya tipe orang pemalu dan saya tipe orang yang jarang bergaul secara gak langsung pekerjaan saya mendorong saya untuk berani bicara dan mengungkapkan apa yang ada di sekitar saya. Entah bagaimana saya sesungguhnya saya kurang tau, ada beberapa gadis disana yang membuat saya terpikat, dan membuat saya nyaman jika berada disana. Ada gadis yang keliatannya mendekati saya, namun emang dasarnya saya pribadi yang cuek jadi saya acuhkan aja, hahahaha,... lanjut ke sosok berikutnya, kelihatan tipe seorang yang pendiam, dan dia mempesona, saya mungkin hanya mampu memandangnya dari kejauhan tanpa berani mengungkap apa yang ingin di ungkap " aduh parah banget nih gw, masa ngomong ma cewe gugup sih " hadeuuh,.. dalam hati mungkin bicara seperti itu,.. xixixiix...

Selain itu orang orang disana juga baik baik ternyata, tingkat keramahannya bisa dibilang sangat tinggi, apalagi dengan orang baru seperti saya yang baru masuk dalam lingkungan tersebut.

Ok, kita lupakan tentang itu semua, kembali kedalam bab nya. satu bulan, dua bulan, tiga bulan, satu tahun, dan tahun kedua. . . waktu puasa saya terfikirkan satu hal, sebenarnya status saya ini sebagai apa disini, kenapa ketidak jelasan itu hadir. Saya juga sudah tidak sabar dan muak dengan semua ini. Saya berdoa pada Tuhan, Tuhan tolong berikan kejelasan kepada status pekerjaan saya, bila memang ini jalan saya, maka permudahkanlah, namun bila ini bukan jalan saya hindarkanlah saya dan berikan saya pekerjaan yang lebih layak. Hamba mohon padamu tuhan berikan kejelasan. Amin

Setelah lebaran gak disangka doa saya didengar, surat edaran pun turun, setelah sebelumnya dalam instansi tersebut ada sedikit permasalahan yang melilit, sebelumnya memang sistem perekrutannya tidak jelas, dan bisa dibilang menyalahi aturan,.. terlepas dari itu semua saya merasa kecewa dengan semua itu, namun sedikit lega, karena akhirnya saya baca surat tersebut ternyata semua pegawai yang ada di berhentikan, sebelumnya memang saya sudah tahu kalo akan diberhentikan, karena rekan saya sudah bilang kesaya terlebih dulu, dan saya pun menyikapinya dengan rasa kecewa sedikit, dan rasa lega karena memperoleh kejelasan.

Dari pihak sana sendiri sempat menjanjikan tunggu sampai tanggal ini, bulan ini dan bla bla bla,.. it's BULLSHIT man,.. I don't care with you anymore, don't call me as your nephew anymore, and i'll not call you as my uncle, Karena apa kepercayaan itu mahal harganya, dan bila anda sudah tidak dipercaya orang itu akan menjadi sesuatu yang sulit.

Jadi akhir cerita ini adalah keterpurakn, kekecewaan, dan harapan yang terabaikan. Karena kepercayaan yang dibangung selama bertahun tahun hanya tersisa puing puing belaka.

Ada salah satu teman saya yang mengatakan seperti berikut " tenang aja, itu mungkin bukan jalanmu, kamu sudah disadarkan Tuhan, karena dalam pekerjaan itu mungkin kamu gak akan bisa berkembang, dan mungkin dosa yang kamu dapatkan karena terlarut dalam angan semu" kurang lebih begitulah kata katanya, walau gak persis.

Selamat tinggal masa masa menyebalkan dan keterpurukan saya selama dua tahun ini, dan saya akan meloncat lebih jauh untuk mengejar ketertinggalan saya. Tuhan berikan saya kekuatan agar saya sanggup menjalaninya. Tuhan berikan saya pekerjaan yang layak buat saya, Tuhan permudahkanlah saya dalam mencari rezeki, Tuhan permudahkanlah saya membantu orang orang sekitar hamba, Dan perbaikilah kehidupan hambamu ini Tuhan,... Amin

Tuhan memberkati kita semua...

Socializer Widget By Blogger Yard
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →

0 komentar: