Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Wednesday, 14 August 2013

Manusia mati karena lidahnya

Semua kata itu indah untuk dirangkai, dan semua kata itu indah untuk diucapkan tinggal bagaimana cara kita mengungkapkan hal tersebut menjadi sesuatu yang bermakna. Dalam kehidupan ada yang namanya kehidupan bersosial antar manusia dan kehidupan beranti sosial. hmm sedikit pemahaman yang sulit untuk di pahami antara bersosialisasi dengan orang lain ataupun hidup bersendiri.

Namun pada dasarnya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, dan kita tidak bisa hidup sendiri. Kita akan mati bila hanya mengandalkan daya kita untuk hidup sendiri, kita senantiasa memerlukan bantuan orang lain untuk bertahan hidup. Seperti halnya kita ingin makan kita sudah pasti bakal memerlukan makanan, dan kita membelinya di Toko, misal ingin beli beras kita beli beras, beras berasal dari sawah yang di kelola oleh petani. Petani memerlukan pupuk dan alat alat untuk memelihara padinya agar tumbuh baik dan menghasilkan beras dengan kualitas yang baik, dan akhirnya bisa bermanfaat untuk orang lain dengan cara kita membeli beras dari para pak tani tersebut. hmm... itulah sedikit hubungan antara kebutuhan pribadi kita dalam skala kecil yakni makan. itu merupakan hukum alam, kita saling membutuhkan, di hutanpun juga demikian sama sama saling membutuhkan  antar hewan dan tumbuhan juga saling membutuhkan. disini saya tidak akan menguraikan satu persatu tentang konsep kebutuhan antar kehidupan yang hidup dan kehidupan yang mati dan yang tidak nampak namun tetap saling membutuhkan.

Tahukan kita di dunia ini lahir, hidup, menikah, melahirkan, tumbuh, mati, dan berulang ulang dari generasi ke generasi hal itu berlangsung dari masa Adam sampai kehawa dan mungkin akan berakhir sampai nanti di hari akhir yakni kiamat. Ketika kita hidup ada satu hal yang penting yang harus kita pelajari yakni bersosialisasi dengan orang lain, tanpa memandang golongan, ras, suku dan agama. Terlepas dari konteks itu kita dari lahir sudah di ajarkan untuk membutuhkan bantuan orang lain melalui tangan ibu kita kita bisa tetap bertahan, karena bantuannya kita bisa bertahan dan berkembang menjadi manusia yang luar biasa dan bermakna bagi diri kita maupun bagi orang lain disekitar kita.

Baiklah mari kita ulas tentang pembahasan pada masa kehidupan kita, suatu hal yang luar biasa saya mendapatkan kutipan dari sebuah film yang saya tonton dan itu menginspirasi saya untuk membuat beberapa catatan di blog saya, agar nanti entah ini berguna atau tidak bagi pembaca senantiasa saya tulis, mungkin kelak ada yang membaca tulisan saya. saya memberi judul manusia mati karena lidahnya. hmm... judul yang saya rasa begitu menarik untuk diperbincangkan, suatu adegan di film yang membuat saya tersentak kaget ketika saya mendengar hal itu. ketika ada 2 orang prajurit yang satu atasan lebih tinggi yang satu juga prajurit biasa, dan mereka berselisih paham tentang upaya penyerangan kemarkas musuh, saat prajurit yang banyak bicara ini mendesak rekannya atau atasannya untuk segera maju dan mengolok olok serta menekan rekan atau atasannya tersebut, amarah pun tak terelakkan namun atasan tersebut senantiasa masih bisa menahan emosinya dan dia mengatakan pada prajurit tersebut yang kurang lebih begini perkataannya " Kau tahu, beruang mati karena empedunya, Dan manusia mati karena lidahnya ", hmm kata kata yang cukup mengena untuk seorang prajurit tersebut, ibarat kata lidah itu lebih tajam dari pada pedang. apa maksud dari semua itu, manusia harus bisa menjaga tutur kata dalam berucap dan bersosialisasi, karena dengan kita melakukan suatu pernyataan palsu maka hal itu akan sangat menyakitkan dan terasa begitu berat dan itu kesalahan fatal.

Fatal, benar benar fatal ketika seseorang mengatakan kesalahan yang seharusnya dia lakukan tapi dia tak mengatakannya, dan malah memfitnah orang lain otomatis lidahnya sama saja menghunuskan pedang kearah leher musuhnya. menodongkan pistol kearah kepalanya menanti hukuman mati karena fitnah yang tidak benar, hal itu benar benar menyakitkan dan terasa begitu berat.

Dalam kehidupan bersosialisasi tentu kita harus menjaga kosa kata kita dan senantiasa menjaganya agar tetap bisa menjadi seseorang yang berjalan lurus dijalan yang benar, tentu saja saya sendiri terkadang jalan masih belum bisa lurus, masih sering belok ke sana kemari, tapi setidaknya kita tahu koridor dan jalur kita harus melangkah kemana agar kita tidak salah jalan, agar kita tidak menempuh jalan yang tidak baik dan tidak berguna dengan memfitnah orang orang yang salah akan semua yang dikatannya.

Jadi pointnya adalah, Jagalah lidahmu, jagalah mulutmu, dan jaga perkataanmu. jangan sampai menyakiti orang lain.

mungkin cukup sekian yang bisa saya bagi, hehehe.... mungkin tulisan saya kali ini sedikit ngaco tentang kehidupan dan bersosialisasi, tapi daripada saya hanya memendamnya dalam hati tanpa bisa dibaca orang lain itu sama saja dengan percuma dan saya tidak bisa berbagi dengan orang lain, alangkah lebih baik uneg uneg saya bisa di ungkapkan di blog pribadi saya ini agar entah di baca orang lain atau enggak bisa bermanfaat seenggaknya. terima kasih sudah berkunjung ^_^

Socializer Widget By Blogger Yard
SOCIALIZE IT →
FOLLOW US →
SHARE IT →

0 komentar: