Hari baru,
Lembaran baru,
Sungguh penantian yang luar biasa dalam hidupku. Ini bermula ketika aku mulai masuk dalam dunia pariwisata atau bisa dibilang hospitality. Aku mulai bekerja dibidang food and beverage service. Pengalaman bekerka dihotel berbintang sungguh luar biasa mulai dari bisa berkenalam dengan orang asing, sampai mendapatkan kepuasan tersendiri ketika tamu merasa senang dengan apa yang telah aku lakukan. Aku kerja di hotel di restaurant, tapi terkadang aku lebih fokus di Bar. Memang banyak yang bilang kalau image kerja di Bar itu jelek, kata siapa coba. Kerja di Bar itu bagus keren, memang sih kalau kita compare semuanya dengan agama tidak akan selaras, kembali ke topik bahasan. Ketika bekerja di hotel sebetulnya sudah cukup bagiku untuk mengembangkan karir. Di akhir kontrakku mereka mau memberikan posisi yang lebih bagus dari sebelumnya, karena melihat performaku yang semakin lama semakin meningkat. Di lain sisi aku ingin mengembangkan karir di bidang yang lain dengan tempat yang memberikan tantangan yang lebih. Sehingga aku memutuskan untuk mencoba mengambil karir diluar negeri.
Aku memutuskan untuk mencoba mengambil karir diluar negeri, dengan modal “nekat” , nekat tentu tidak. Modal nekat bukanlah modal tapi bisa dibilang lebih kepada niat. Aku melamar di agency sini sana kena broker, kalai dibilang udah babak belur, kalau dibilang kerja diluar negeri itu enak mending pikir 2 atau 10 kali deh. Tapi memang semuanya luar biasa when there’s a will there’s a way. Kalau kalian punya keinginan pasti ada jalan, Tuhan akan memberikan jalan walau memang menunggu agak lama. Aku menunggu hampir 1 tahun hingga job letter atau offering kerja itu turun. Bukan waktu yang lama sih, tapi lumayan menyita waktu kalau boleh dibilang. Apalagi aku yang masih bekerja di darat yang notabene masih cukup untuk hidup sendiri dan kalau bisa dibilang mendapat penghasilan yang cukup. Tapi tetap saja godaan untuk keluar negeri itu sangat besar. Ditambah aku masih punya seorang adik yang kini menginjak bangku kuliah at least aku mesti support dia secara financial maupun untuk kedua orang tuaku.
Wira wiri mondar mandir kesana kemari mencari dokumen ini itu, kena calo lah, hujan, badai, tiap hari bolak balik ke kantor buat ngurus surat ini itu. Kalian tahu lah kadang birokrasi kita masih suka agak ribet kalau urusan surat menyurat…. Kalau ada amplop baru sedikit jalan. Saya nggak mengatakan semuanya tapi ya begitulah. Setelah selesai urusannya. Waktunya beeerraaangkat……
Dag dig dug,.. dag dig dug,… gila pikirku aku berangkat ke jerman sendirian ini. Entar dibandara ditanya ini bilang apa ya?? Tar mereka bisa bahasa inggris nggak ya, tar surat ku kalau nggak lengkap ke tangkap imigrasi nggak ya, tar kalau telat pesawat gimana ya? Tar kalau ini itu gimana yak… jutaan pertanyaan sudah kebayang dikepalaku, luggage lah ini lah itu lah, anjir pikirku. Udah pokoknya berangkat. Untungnya dari sini aku berangkat nggak sendirian ada satu orang cewe yang berangkat bareng juga, adalagi tapi beda penerbangan di bandara berikutnya. Untung pikirku ada temane, jadi nggak clingak clinguk sendirian kayak orang nggak jelas. . .
Di bandara apa hal yang ditanyakan teman teman. Bro loe bawa dollar/euro berapa?? Bajingan gua nggak tukar uang. Sumpah cuy,…. Aku cuman bawa uang 100.000 rupiah di dompet yanh lainnya di atm,… selain itu cuman ada dollar 5$ itupun tip sisa kemarin pas kerja ama uang receh, ya tuhan. Coba ente bayangin gan, gimana perasaan ente. Mau tukar uang di bandara waktu udah sangat sangat amat muepet. Ya udah lah nggak usah tukar uang. Nekat…. Bonek cah. Dalam hati ketar ketir.
Aku berangkat akhirnya, ya iyalah tiket udah ditangan masak nggak berangkat gila aja loe, di imigrasi di tanyain. Mau kemana mas? Jerman pak? Dia mandang aku kayak nggak yakin. Maklum wong ndeso cah, penampilan nggak kayak orang yang mau kerja kayak orang lagi maen maen. Haaasstaga, visanya mana mas? Kagak ada pak, ini dokumen saya bla bla bla bla,…. Ngomong ngalor ngidul nggak jelas. Ya mereka juga ragu sih, gimana nggak ragu coba dari Indonesia mau keluar nggak bawa apa apa, tar kalau mulangin juga mereka yang susah. Ya udah akhirnya lolos deh, yak nunggu di ruang tunggu dah tuh, clingak clinguk, . . Yang lain bule bule ama orang orang dandan kayak mau liburan, nah kita kayak orang mau kerja banyak aturan cing cong cing cong…. Looosss pokok e, akhirnya berangkat dari jakarta ke taipei, di taipei transit bentar buat ke jerman ke frankfurt. Frankfurt bos frankfurt jerman, bandaranya super gedhe gan, dari satu terminal ke terminal satunya mesti pakai kereta bosku, dan pastinya ane bingung gan….. tanya deh dari sini kesono, dari sono kesini, untung bisa bahasa inggris mereka coba kalau ngobrol pakai bahasa mereka, inyong ra mudeng kiek,…. Mereka baik nunjukin arah yang benar, meski ada yang cuek juga sih, tapi it’s okay lah, normal.
Tak tik tok, disana musti nunggu mayan lama sih, buat ke punta cana,karena yah namanya juga transit bosku,transit bentar terus terbang lagi ke punta cana cuuus. Di punta cana ambil luggage, eh udah ada yang jemput kita kita buat di anterin ke hotel. Tapi kalian tau kenapa cuman orang orang dari Indonesia aja yang di tahan bentar dan ditanya agak ketat oleh pihak imigrasi, tau dah kenapa tuh, padahal ada juga orang china, Philippines dll yang notabenya satu company sama kita bebas jalan. Yah terpaksa ngobrol dulu ama pihak imigrasi ini itu dan bla bla bla,… kelar urusan keluar udah ada tuh yang jemput naik bis lah kita ke hotel buat tidur, besok paginya berangkat ke lokasi tujuan.
Malam, tidur, pules. Nothing special… mung turu micek, wes kui thok.
Paginya sarapan dan berangkat ke tempat tujuan, ambil luggage check luggage, dan berangkat. Sesampainya disana di check satu satu buat masuk ke company di atur satu satu. Masuk, orientasi bentar, langsung kerja. Edian ni company keren gila mantab dah pokoknya. Luar biasa sungguh perjalanan dari indonesia ke Europe. Selanjutnya mungkin akan aku ulas hal lain mengenai kisah perjalanan aku atau tempat tempat wisata yang aku kunjungi. Anjir pengen ngevlog ama beli alat ini itu,… caaaooo tschüß, auf Wiedersehen.